Pages

Sunday, August 28, 2011

Bila HidayahNya Menyatu.

Dengan Nama Allah Yg Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang



Sekarang kita semakin hampir dipenghujung Ramadhan!! Sahutan seorang sahabat kepada saya. Cepat sungguh Ramadhan berlalu, saya rasa baru 2-3 hari puasa dan tak sangkah 2 hari lagi adalah hari di mana Ramdhan akan berlalu pergi. Dia teruskan bicaranya..

Saya pun perasanlah Said!!

Entahlah rasanya ini adalah Ramadhan paling singkat yang aku pernah lalui setakat ini.

Kami berdua sama-sama mendiamkan diri dan masing-masing cuba memikirkan jawapan persoalan tadi??

Said memulakan bicara!!

Rus, kau sudah kahwin mesti tidak perasan punya sebulan Ramadhan. Apakan tidak, duduk bersama isteri dan dengan isterilah juga makan sahur, buka puasa, dan solat bersama. Said meluahkan perasaan terasa nada suara orang yang sedang cemburuh!!

Said masa ini belum menikah lagi..belum ada lagi yang sesuai dengan cita rasanya. Lagi pun kami berdua masih belajar di salah sebuah IPT tempatan dengan fakulti yang sama. Kami memang rapat. Sehinggahkan ada satu ketika kawan-kawan sekuliah mencopkan kami sebagai kembar tak seiras. Aku hanya tersenyum mendengarkan kata-kata mereka di dewan kuliah tempoh hari.

Said? Saya menyebut nama itu tiba-tiba...

Masa itu juga said menoleh ke arahku di mana said masa itu memandang ke arah masjid yang tersergam indah dengan kilauan lampu yang berwarna-warni menambahkan lagi pesona mata bagi sesiapa yang memandang masjid itu. MRB itu lah namanya iaitu Masjid Bandar Raya atau lebih dikenali masjid Terapung.

Rus kenapa tiba-tiba memanggilku!!

Said saya minta maaf sekirahnya sepanjang perkenalan kita saya pernah menyakitkan hati kau.

Saya macam banyak terhutang budidan melakukan kesalahan dengan kau..

Rus...Saya pun minta maaf juga..Rasanya saya lagi banyak menyinggung perasaan kau. Aku masih ingat lagi?

Ingat pasal apa Said..

Saya bersuara ingin tahu perkara yang pernah saya ucapkan sebelum ini.

Saya rasa bersalah pula..bersalah apa Said?

Kau ingat lagi tak masa kita tahun 1 dulu..kau selalu ajak aku ke majlis-majlis ilmu (Usrah/Halaqah) dan qiamullai di Surau kediaman. ..Nada suaranya mulai sayu seakan-akan suara orang yang sedih dan menangis.

Rus..Aku minta maaf!!

Saya menghampiri sahabat saya Said..Saya menyentuh bahunya dari belakang..

Said cuba menjauhkan diri dan berpaling dariku..Saya dapat tahu mengapa Said berbuat demikan. Dia cuba menyembunyikan air matanya yang mula membasahi pipi. Sepatutnya saya menghormati kau Rus sebab masa itu Kau saja kawan Aku walaupun saat itu aku susah. Tapi..tapi...

Kesedihan mula menguasai suasana..bicara hati dua sahabat benar-benar memberi muhasabah kepada diri untuk menghargai erti Persahabatan. Persahabatan yang dibina atas dasar iman dan taqwa kepada Sang Pencipta. Begitu lah Maha Kuasanya Allah yang menyatukan hati manusia;


Saya terus mengingati satu ayat dalam Surah Ali-Imran ayat yang ke-103;

“Berpegang teguhlah kamu Semuanya pada Tali Agama Allah dan janganlah kamu bercerai berai..”


"Kami berdua mendiamkan diri agak lama.."

Said kemudianya memulakan bicara..

Dia menghampiriku dan menggapai tanganku seterusnya memeluk tubuhku..Aku sangat hairan dengan perubahan yang ditunjukkan oleh Said, sebelum ini Said Fobia melihat lelaki sama-sama berpelukan, dia sangat jijik!!

Tapi malam ini, saya merasai kelainan yang menakjubkan!!

Saya hanya mampu berperasangkah baik dengan perubahannya. Mungkin juga hasil didikan Tarbiah sebulan di bulan Ramadhan.

Dengan izin Allah hidayah keimanan akhirnya hinggap juga di jiwa sahabat ku ini..”Rus terus bermonolog dalaman takalah kami masih dalam pelukan seorang UkhuwahFillah ( Berkasih Kasih Sayang Kerna Allah)”.

Saya menitiskan air mata sebagai tanda syukur kepada Allah SWT dengan Hidayah yang diberikan. Perjuangan saya selama ini dalam mendekatinya dan membimbingnya akhirnya berhasil dengan sifat PemurahNya Sang Pencipta. Kini sahabat saya semakin ingin mengenali dan mendalami islam serta nekad menujuh permulaan perubahan hidup..

Terima Kasih Ya Allah...

Aklhirnya..

Pelukan dilepaskan..kemudian masing-masing mengesak-esak air mata yang berlinang sebentar tadi..

Kami berdua berpandangan dan melemparkan senyuman antara satu sama lain.

Pada masa itu juga..Saya dan Said memasang Nekad untuk perjalanan seterusnya takalah bulan Ramadhan akan melaburkan tirainya tidak lama lagi..

Kami berhajat..sekirahnya Allah memanjangkan umur kami berdua Saya dan Said akan menjadi sahabat dunia dan akhirat iaitu Sahabat atas dasar mencari redha Allah swt. Kami juga berjanji agar 5 tahun akan datang kami akan berkunjung di tempat ini pada 10 malam terakhir di Bulan Ramadhan dengan membawa isteri dan Anak masing-masing. InsyaAllah..

So..

Saya terus berbicara disamping memecahkan dinding kesedihan yang menguasai suasana sebentar tadi..

Said..Lusa Raya di mana? Rus bertanya..

Saya beraya di Kg saja dengan keluarga tercinta..macam biasa Rus raya ke-3 datang rumah saya tau..

Kau pula..Rus raya di mana tahun ini..takkan beraya di perantauan lagi kot..Said Cuba mengungkit kisah lalu..kami ketawa sesungguhnya bagaikan usahawan meraih untung besar..

InsyaAllah Said..esok pagi aku pulang Kg dengan isteri sekali..Doakanlah keselamatan kami.

Baik sahabat..dengan berbaki 2 hari lagi Ramadhan saya ingin meluangkan lebih banyak masa dengan beriktikaf di Masjid untuk beribadah kepada Allah. Aku pun nak juga merasai kemuliaan malam lailatul Qadar yang dikatakan lebih baik dari 1000 bulan itu..

Itulah..kata-kata terakhir yang saya dengar dari luahan hati seorang sahabat dengan nikmat hidayah yang diperolehnya disaat akhir bulan Ramadhan..bicaraku dalam hati..

InsyaAllah Said..doakan aku tau..

InsyaAllah Rus..

Tuesday, August 23, 2011

Kemuliaan Lailatul Qadar.

"Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang"


Apa Itu Al-Qadr?
Surat Al Qadr terdiri atas 5 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah, diturunkan sesudah surat 'Abasa. Surat ini dinamai Al Qadr (kemuliaan), diambil dari perkataan Al Qadr yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
Intisari Surah Al-Qadr;
Al Quran dimulai diturunkan pada malam Lailatul Qadr, yang nilainya lebih dari seribu bulan; para malaikat dan Jibril turun ke dunia pada malam Lailatul Qadr untuk mengatur segala urusan.
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Qadr;
Ayat 1: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan
Ayat 2: Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
Ayat 3: Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
Ayat 4: Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
Ayat 5: Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.

Disebalik Al-Qadr (Kemuliaan)?
[1593]. Malam kemuliaan dikenal dalam bahasa Indonesia dengan malam Lailatul Qadr yaitu suatu malam yang penuh kemuliaan, kebesaran, karena pada malam itu permulaan turunnya Al Quran.

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Nabi saw. bermimpi melihat Bani Umayyah menduduki dan menguasai mimbarnya setelah beliau wafat. Beliau merasa tidak senang karenanya. Maka turunlah S.108:1, dan S.97:1-5) untuk membesarkan hati beliau.

(Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan al-Hakim dan Ibnu Jarir yang bersumber dari al-Hasan bin Ali.)

Keterangan:

Al-Qasim al-Hirani menyatakan bahwa kerajaan Bani Umayyah itu ternyata berlangsung tidak lebih dan tidak kurang dari 1000 bulan. Menurut at-Tirmidzi, riwayat ini Gharib sedang al-Muzani dan Ibnu Katsir menyebutnya sangat munkar.

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Rasulullah saw. pernah menyebut-nyebut seorang Bani Israil yang berjuang fii sabilillah menggunakan senjatanya selama seribu bulan terus menerus. Kaum muslimin mengagumi perjuangan orang tersebut. Maka allah menurunkan S.97:1-3, bahwa satu malam lailatul qadr lebih baik daripada perjuangan Bani Israil selama 1000 bulan.

(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan al-Wahidi yang bersumber dari Mujahid.)

Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa di zaman Bani Israil terdapat seorang laki-laki yang beribadah malam hari hingga pagi dan berjuang memerangi musuh pada siang harinya. Perbuatan itu dilakukan selama seribu bulan.
Maka Allah menurunkan S.97:1-3 yang menegaskan bahwa satu malam lailatul qadr lebih baik daripada amal 1000 bulan Bani Isra'il tersebut.

(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Mujahid.)

Maka Itu?
Pada surat Al Qadr ini diterangkan bahwa permulaan Al Quran diturunkan ialah pada malam lailatul Qadr dan diterangkan juga ketinggian malam lailatul Qadr itu.

"HUBUNGAN SURAT AL QADR DENGAN SURAT AL BAYYINAH "

Surat Al Qadr menerangkan tentang permulaan Al Quran diturunkan, sedang surat Al Bayyinah menerangkan salah satu sebab Allah menurunkan Al Quran.
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.
Sahabat sekalian..
Marilah kita mengimarakkan lagi Malam Lailatul Qadar..Moga kita menemui saat atau detik malam yang Agung itu. InsyaAllah..
Walahu'alam..




Saturday, August 13, 2011

Dengan Asma ALLAH "Aku Mencintai Mu"

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang:
"Hakikat Ukhuwah"



Bila mendengar kalimah Allah ini iaitu di mana Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, kerna itu damaikanlah antara kedua saudaramu itu yakni berselisih dan bertaqwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat" Surah Al-Hujurat 49:10
Hati Aku sungguh menggetar dan kagum.
" Entah kenapa sedemikian rupa?"
Aku dapat merasai bagaimana Allah menciptakan kita ini dalam kehidupan bersaudara. persaudaraan di mana ianya tidak bersangkut paut dengan hubungan kekeluargaan, bahkan lebih luas dan menyeluruh. MasyaAllah!!!
"Agamaku ini yakni islam sungguh sempurna"
Sahabat sekalian...
Sedarkah kita, kita semua adalah bersaudara?
Allah mempersaudarakan kita tanpa mengira bangsa, darjat, keturunan, warna, miskin kaya, dan sebagainya di bawah satu payung islam yakni KEIMANAN. Iman yang menjadikan kita saling mencintai dan menyayangi kerana Allah. Kita menyatu dan bersinergi dalam Tarbiah Islamiyah menegakkan Kalimah Allah setinggi-tingginya, serta kita juga bersinergi dalam meruntuhkan kebatilan serendah-rendahnya.
Sahabatku...ingin saja Aku menjerit meluahkan rasa cinta dan kasihku kepadamu. Rasa cinta dan kasihku hanya kerna Allah. Namun, Aku hanya bias membisikannya dalam hati.
Oleh itu…
Sahabatku dengarlah luahan hati sahabatmu ini, Luahan hati yang hanya difahami oleh mukmin-mukmin yang saling menyayangi dan mencintai kerna Allah.
Hatiku berkata;
"Aku mencintaimu kerna Allah SWT"
"Aku Merinduimu Kerna Allah SWT"
"Aku Berpisah denganmu kerna Allah SWT"
"Aku Menemuimu kerna Allah SWT"
Ya Allah...
Indahnya hidup ini. Engkau kurniakan dalam jiwa hambamu ini nilai ITSAR. Nilai yang selalu membawa erti pengorbanan daripada seorang sahabat kepada seorang sahabat. Namun, Aku sangat cemburu dengan sahabat-sahabat yang sanggup mengadai nyawa demi seorang sahabat. Dirinya dibiarkan namun sahabatnya diutamakan. Engkau menemui syahid takkalah engkau sedang beribadah kepada Allah dengan nilai ITSAR yang Engkau tunjukkan.
Beginilah jeritan Hati
“Ya Allah..cemburuku itu bukan kerna Aku tidak suka dengan Itsar sahabat itu, Tapi Aku cemburu jika Engkau tidak memberikan nilai Itsar itu kepadaku”
Sahabatku..adakah diantara kita yang mengenali nama-nama ini;
  • Ikrimah bin Abu Jahal
  • Suhail bin Amr
  • Haris Ibn Hisyam
Sahabat-sahabat inilah yang menunjukkan nilai ITSAR yang memberi pengajaran yang besar bagi diri kita untuk memupuk Nilai ITSAR.
Takkalah ITSAR itu bermaksud "Setinggi-tinggi Ikatan Ukhuwah"
Allah SWT berfirman:
"Pada hari itu sahabat-sahabat karib, setengahnya akan menjadi musuh kepada setengahnya yang lain, kecuali orang-orang yang persahabatannya berdasarkan taqwa (iman dan amal soleh)." Surah Az-Zukhruf 43:67.
Sangat menakjubkan!!!
Sahabatku..begitulah riwayat hidup dan critera ukhuwah yang kita impikan.
"Susah Bersama, Senang Bersama"
Semua itu tidak akan kita nikmati melainkan dasar pembentukan persahabatan kita berlandaskan keIMANan kepada Allah SWT. Itulah Keajaiban IMAN dalam islam yang mampu menyatukan diri kita tanpa mengira perbezaan antara keduanya.
Wahai sahabatku sekalian..
Aku sebagai sahabat kalian menyeruh agar kita sama-sama menjalinkan persaudaraan dengan inti Iman dan Taqwa kerna Allah SWT. Aku amat merindui suasana itu. Merindui ikatan ukhuwah yang bersemi dan terus bersemi sehingga ke Alam Syurga!!
Sahabatku..Aku berharap Sahabat juga mengimpikan hal yang sedemikian. Moga dalam DOA seharian sahabat sentiasa ada ruang yang indah untuk diri kami ini yang bergelar sahabat kerna Allah.
InsyaAllah!!
Walaupun hanya sekedar DOA dalam solat kita, bagi Aku itu sudah cukup bermakna sebagai tanda kita mencintai dan menyayangi sahabat kita. Mungkin kita tidak dapat bertemu dan bersua muka. Namun kekuatan ITSAR dalam jiwa kita yang berlandaskan Iman & Taqwa itu kerna Allah, insyaAllah Allah akan mempertemukan kita di Alam Syurga di Akhirat kelak.
Sahabat sekalian..
Sahabat sekarang semakin hampir selesai membaca nukilan ini. Oleh itu, Marilah kita sama-sama menghayati dan mentadabburi sejenak Hadis Rasulullah SAW ini:
Dari Abu Hamzah Anas bin Malik ra, Rasulullah SAW bersabda;
"Seorang di antara kalian tidak (dikatakan) beriman sehingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri." Riwayat Bukhari dan Muslim.
Moga dengan hadis tersebut, kita akan semakin termotivasi dan bersemangat untuk menjalinkan Ukhuwah hanya kerna Allah SWT.
Akhir Kalam..
Dengarkanlah kembali Luahan hati sahabatmu ini,
Sahabat untuk sahabat di Dunia & Akhirat,
Sahabat yang mengimpikan pertemuan Di Alam Syurga.
Wahai HATI ucapkanlah…
"Aku mencintaimu kerna Allah SWT"
"Aku Merinduimu Kerna Allah SWT"
"Aku Berpisah denganmu kerna Allah SWT"
"Aku Menemuimu kerna Allah SWT"
_Salam Ukhuwah Fillah_
Wallahu’alam.

Thursday, August 11, 2011

Puasa Mulut





Bila dengar sahaja perkataan Puasa. Kita mesti beranggapan bahawa kita tidak boleh makan atau minum. Tapi itu bukan yang saya maksudkan. Puasa yang lain ialah Puasa Mulut. Peliknya..ada juga di Malaysia ini Puasa Mulut.

Puasa Mulut Itu Apa?

"Tidak Kenal maka Tidak Tahu"

Maka itu saya akan kenalkan kepada Sahabat sekalian. Puasa Mulut itu merupakan sebarang bentuk ucapan kita yang terpelihara daripada membicarakan sesuatu perkara yang sia-sia. apa gunanya memperkatakan yang sia-sia apakah ia memberi manfaat kepada diri kita. Tentu tidak bukan. Oleh itu saya berharap kita semua akan sentiasa 'Puasakan Mulut kita dari ucapan yang sia-sia"

Ucapan Sia-sia?

Ia..banyak ucapan yang sia-sia yang sering kita bicarakan setiap hari sama ada kita sedar atau sedar. Biasanya yang paling POPULAR ialah Mengumpat dan Menfitnah. Astaghfirullah!! Janganlah ia menjadi amalan aku!!!

Mengumpat!!

Mengumpat perkara yang tidak asing lagi bagi kita. Betul tidak? pernahkah kita mengatakan sesuatu yang seseorang itu sendiri tidak menyukai apa yang kita bicarakan walaupun ia benar akan kelemahan itu ada pada diri seseorang itu. Cuba kita INGAT semula. Adakan? Lebih kurang begini kisahnya. Joom Mengumpat..aik bukan saya ajar mengumpat ok. Saya cuma mahu bagi situasi orang-orang Mengumpat.

#Kisah 1

" Kau tahukah semalam, si Fulan bin si Fulan solat terawih di Masjid nie!! Herm...siap pakai Juba dan Beserban lagi..macam imam masjid katakan. Menyampah aku tengok!!! kalau solat Terawih x pernah CUTI..Tapi solat Fardu habis kantoi. Hairan betul aku tengok dia tu..kita nie pun solat Fardu x tinggal..tidak sampai beserban dan berjuba pergi solat...simple-simple jak.."


#Kisah 2

Ahmad: Irfan, aku mau gtau kau sesuatu ni?

Irfan: Apa dia? cakaplah..

Ahmad: Kau kenalkah budak itu?

Irfan; Mana satu ini!!

Ahmad: Tuu..pakai baju melayu merah berkopiah putih..

Irfan: Kenapa?

Ahmad: Kau tau kah, dia tu datang masjid kalau mau buka puasa jak.
lepas solat maghrib terus pulang. tidak pandai malulah.

Irfan: Macam mana Tahu?

Ahmad: setiap hari aku perhatikan dia, kalau solat Isya' jangan harap kau muka tengok muka dia lagi, Irfan aku bencilah orang macam tu. Banyak lagi orang yang patut buka puasa di sini..dia pula melebih-lebih mau buka puasa di sini. kalau makan sikit ok jugak..tapi ini, macam gunung nasi di pinggan dia, selalu menambah pulak tuu!!! Geram aku..

Irfan: Biarlah dia..tak baik umpat orang macam tu..tak tentu pasal puasa kita tak berkat.

Ahmad: Mana-manalah Irfan..Tapi aku Geram juga tengok dia!!.

_The end_

Itu adalah 2 contoh kes yang berlaku dalam kalangan mahasiswa di bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan masih lagi bernafsu mahu mengumpat. Adakah sahabat-sahabat faham dengan situasi di atas? InsyaAllah saya yakin, sahabat semuanya faham maksud saya dan mungkin ada di antara kita pernah melakukannya. Wallahu'alam..

Bagaimana dengan FITNAH?

Fitnah. sahabat tahukan fitnah itu apa? Ada yang tidak tahu!! Baiklah saya jelas. Fitnah itu boleh diertikan sebagai kita mengatakan sesuatu perkara yang palsu atau tidak benar kepada
seseorang dengan niat kita mahu menjatuhkannya atau mengalahkannya. Mungkin perasaan dengki menguasai jiwa kita sehinggakan kita sanggup Memfitnah sahabat sendiri. Banyak kes macam ini berlaku sekarang terutamanya di Negara kita Malaysia.

Sahabatku yang kucintai kerna Allah SWT. Berikut ini saya sertakan 1 contoh kes FITNAH yang berlaku dalam Mahasiswa;

#Kisah 1
Esok ada pertandingan menulis artikal berkenaan Al-Quran di Masjid sempena Bulan
Ramadhan. Saya fikir elok saya mendaftar mana tau ada Rezeki. Mungkin hari ini lepas solat Zohor saya terus isi borang di pejabat Masjid lah. Waah..ramai juga ikut pertandingan ini. Aik..macam kenal nama Faris ini. Setau saya Faris ini lulusan sekolah Agama. Aduuuh..susahlah mau menang kalau macam nie..sudahlah satu saja pemenang yang diambil. Mampuslah aku..Duit RM350 mesti aku yang punya. Banyak tu beb!!! Boleh simpan untuk duit raya...

Hari Pertandingan;
Waah cepatnya siap..Hebat sungguh Faris ini. ini tak boleh jadi, aku mesti buat sesuatu agar Faris tidak menang. Kebetulan pada hari pertandingan hanya 3 orang saja yang ambil bahagian. yang seorang lagi hantar artikal tapi tidak siap. jadi kemungkinan besar Faris yang menang..

yeah aku ada idea..

Aku mesti jumpa juri ini..Ustaz perasan tak tadi Faris hantar awal artikalnya. Ustaz membalas Perasan, kenapa? Ustaz Si Faris itu..buat artikal dari rumah lepas itu..dia salin semula masa pertandingan tadi..saya nampak Ustaz..cuma saya tidak mahu ganggu dia tunggu selesai pertandingan baru jumpa Ustaz. Ustaz membalas, patutlah artikalnya bagus sangat siap bagi Hadis dan ayat Al-quran lagi..baiklah Ustaz gugurkan penyertaannya..Horee..Horee..mampu kau Faris..aku juga yang menang!!!

Macam-macam benda yang mereka lakukan untuk kepentingan peribadi. Adakah mereka tidak sedar perbuatan mereka itu?? Inikan bulan Ramadhan, Bulan yang mulia. Bulan ramadhan ini juga memberi kita ruang untuk membersihkan jiwa kita yang Kotor itu. Namun ada saja perbuatan tercela kita lakukan.

Kenapa sedemikian!!

Sahabatku..sedarkah kita, Hati ini telah terkunci..telah dikunci oleh syaitan sebelum kita melangkah di Bulan Ramadhan. Hati kita hanya dipenuhi oleh tarbiyah dan amalan Syaitan Laknatullah!! Astaghfirullah..

Sebab itulah kita amat sukar meninggalkan perbuatan maksiat tersebut. Kata diri Beribadah tapi Hati terus bermaksiat.

Muhasabahlah:

Sahabatku..adakah kita orangnya?
Marilah kita beristighfar kepada Allah dengan hati yang ikhlas. Marilah kita menjadikan Ramadhan ini sebagai Gedung Ubat yang merawat penyakit hati kita. Berdoalah kepada Allah agar diterima Ibadah kita. Kita tidak mahu Ramadhan kali ini berlalu tanpa makna. maka itu, Marilah kita terus memaknai kurniaan Ramadhan ini kepada kita. Jangan pernah lelah dan berputus asa (Futur).

Kerna Allah SWT berfirman dalam Surah Yusuf 12:87
"Jangan Kamu berputus asa, sesungguhnya orang yang berputus asa itu adalah orang-orang kafir"

Oleh itu, Sahabat-Sahabat..

Marilah kita jadikan Ramadhan kali ini sebagai ladang kita membina ketaQwaan kepada Allah. Puasakan Mulut kita dari Mengumpat dan Memfitnah. Ucapkanlah kata-kata hikmah dengan saudara kita. Kerna sesungguhnya itu ucapan yang lebih baik.

Allah SWT Berfirman:
" Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeruh kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata. "sungguh aku termasuk orang-orang muslim yang berserah diri" Surah Fussilat 41:33

Wallahu'alam


Monday, August 1, 2011

Update IMAN Kita!!


Dari Abu Zar r.a meriwayatkan bahawa baginda Rasulullah SAW bersabda:

Sesungguhnya telah Berjaya seseorang itu apabila dia:

1. Beriman dengan ikhlas,
2. Menjadikan hatinya suci (dari syirik dan kekufuran),
3. Ucapannya jujur dan benar,
4. Jiwanya tenang (orang yang banyak berzikir dan melaksanakan segala perintah Allah akan mendapat ketenangan),
5. Baik budi pekertinya,
6. Menjadikan telinganya mendengar (nasihat) dan
7. Matanya melihat kepada kebenaran.

(HR Musnad Ahmad)

Update IMAN kita

InsyaAllah dengan Hadits tersebut kita akan terus menerus berusaha dan termotivasi mencapai puncak TAQWA kepada Allah SWT. Sempena bulan Ramadhan yang mulia ini, marilah kita bersama-sama menilai kembali kuantiti dan kualiti amal ibadah kita. Orang mukmin yang soleh tidak akan pernah rasa cukup dengan amalan ibadah yang dilakukan. Mereka akan terus dan terus menambah kuantiti & kualiti ibadah masing-masing. Moga perjuangan kita untuk bermujahadah melawan nafsu yang selama ini hanyut di lautan dunia yang penuh fitnah ini akan sirna dengan menemui detik-detik kemanisan iman beribadah kepada Allah iaitu TAQWA.

Sedarlah..

Saudaraku..

Marilah kita mengimbau kembali perjalanan hidup kita. Adakah perjalanan hidup kita selama ini hanya berpandukan Nafsu Syahwat. Di manakah Kalam Allah dan Sunnah Rasulullah SAW. Adakah kita telah lama mengetepikan mukjizat yang agung itu. Tahukah kita, dengan kitab Allah dan Sunnah Rasulullah sahaja yang akan membawa kita ke Syurga Allah.

Saudaraku sekalian..

Carilah kembali dan temuilah kembali mukjizat Allah itu. Bukalah setiap lembaran demi lemabaran. Hayatilah setiap bait ayat yang lafazkan dengan penuh hikmah dan tawaduk. Seterusnya marilah kita amalkan pesan dan seruan Allah dan RasulullaNya. Nescaya kita akan menemui titik kegembiraan, keseronokan , ketenangan, kebahagian dan kesyukuran yang tidak terhingga dalam diri kita.

cuba bayangkan kita berumur 23 tahun. Ini bermakna kita telah pun menemui bulan Ramadhan sebanyak 23 kali. Seterusnya darabkan umur kita iaitu 23 dengan jumlah 365 hari dalam setahun. Berapa jumlah hari hidup kita setakat ini tentu saja kita akan mendapat jumlahnya sebanyak 8395 hari. MasyaAllah..sudah masuk angka empat perjalanan hidup kita. Dengan hari tersebut berapa banyak amal kebaikan dan berapa banyak amal keburukan yang lakukan selama ini.. RENUNGKANLAH!!

Renungkan masa hadapan, masa lalu yang dilupa.

Saudaraku..

Pandanglah ke hadapan anda. Aturkanlah strategik hidup yang lebih baik di hadapan. Jadikan Al-Quran dan Ass-Sunnah sebagai panji dalam perjuangan hidupmu. Impikan pengakhiran hidup kita beribadah kepada Allah. Sesungguhnya itu pengakhiran yang terbaik.

Saudaraku yang kucintai kerna Allah..

Masa lalu jangan dilupa. Jangan membiarkan diri kita sibuk memikirkan masa depan namun masa lalu dilupa. Tahukah kita, masa lalu sangat bermakna bagi kita. Ini kerana, mungkin masa lalu kita telah banyak berbuat baik kepada Allah. Maka itu kita teruskan amalan itu dan jangan pernah rasa cukup. Marilah kita terus berusaha meningkatkan kuantiti & kualitinya.

Adapun masa lalu kita melakukan kemaksiatan kepada Allah. Maka itu kita jadikanlah sebagai pengajaran. Jangan kita ulanginya lagi kerana itu perbuatan yang dimurkai Allah. Tutuplah lembaran-lembaran kitab hidup kita yang hitam itu. Jangan berputus asa dengan kisah hitam itu. Bersabarlah dan berdoalah kepada Allah agar diberi hidayahNya.

Berbahagialah kita.

Saudaraku..

Marilah kita berbahagia dengan peluang hidup yang masih ada ini. Bukalah dan ciptalah kitab hidup dengan sisa hidup kurniaan Allah ini. Hiasilah kitab hidup kita dengan warna-warni islam. Kita Jadikanlah Al-Quran dan Ass-sunnah sebagai rujukan yang UTAMA. Pastikan diri kita ini merasa setiap detik dan saat adalah peluang terakhir hidup kita. Kualitikanlah amal ibadah kita kerana Allah, dan InsyaAllah kita akan menemui saat-saat hidup bahagia di bawah naungan Allah.

Ameen Ya Rabbal ‘alamin..



LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...