Pages

Monday, April 11, 2011

Kisah Da'wah# 3

Alhamdulillah..ana meneruskan lagi kisah Da’wah yang penuh bermakna...


Perawi yang lain menuturkan pengalaman dirinya, “pernah aku pergi ke Negara afrika, berkeliling ke setiap penjurunya dan berjalan di antara pepohonan yang rimbun dan hutan-hutannya yang lebat. Benar-benar sebuah pemandangan yang indah dan alam yang memikat, yang tak akan bosan orang melihatnya. Ketika berada di tengah-tengah hutan yang lebat itu, tampak di hadapanku sebuah bangunan yang indah menjulang tinggi. Selintas aku berfikir gedung ini pasti milik seorang penguasa di wilayah ini atau mili salah seorang konglomeratnya.


Namun, dugaanku keliru dan tekaanku meleset jauh. Ketika aku semakin mendekat, ternyata gedung itu adalah sebuah gereja!!! Dirawat oleh seorang lelaki nasrani tua, yang umurnya hampir 80 tahun!! Ia hidup di sebuah ruangan kecil di pojok gereja itu, yang luasnya tak lebih dari 20 meter persegi, padahal tempat itu berada belantara hutan yang menakutkan, yang dipenuhi oleh binatang-binatang liar dan biasa dipakai tempat persembunyian para pencuri dan para perampok. Di samping itu, tak terlihat di ruangannya sarana-sarana memadai seperti yang biasa kita pakai. Tidak ada telepon,elekterik, air dan lainnya untuk keperluan hidupnya sehari-hari! Padahal gedung megah ini adalah sebuah gereja yang biasa dipakai untuk beribadah di waktu pagi dan petang!


Aku berfikir dalam hati, duhai, apa yang membuat lelaki Nasrani ini betah hidup di dalam ruangan kecil ini. Yang dikelilingi oleh binatang-binatang liarberbahaya , serta hidup di bawah baying-bayang menakutkan selama 40 tahun berturut-turut?!! Marilah , gelora iman dan otak kita yang jernih yang menjawabnya?!


Terakhir, cerita seorang da’i tentang kejadian yang pernah dilihat dan didengarnya pasa suatu waktu. Ia menuturkan,” saat itu aku sedang dalam perjalanan di salah satu daerah yang sangat terpencil di Negara afrika, sebuah tertyinggal yang sangat menbutuhkan uluran tangan para relawan, kerana semakin merajalelanya wabah penyakit saat itu. Namun di sana aku melihat ada seorang wanita bukan pria iaitu pemuda berumur 60 tahun yang hidup menyatu bersama para penduduk. Dan aku yakin, jika melihat bentuk wajah dan warna kulitnya ia adalah orang Eropah, buka penduduk asli daerah itu.


Akhirnya, aku bisa mengetahui ternyata ia seorang misionaris kristian yang mempunyai projek mengkristiankan para penduduk. Aku sungguh terkejut dengan kesungguhan dan pengorbanan yang dilakukannya itu. Padahal sangat sedikit di antara para da’i muslimin yang siap demikian. Lalu aku mengajukan sebuah pertanyaan kepadanya untuk menilai semangat dan keutamaan.“kapan engkau akan pulang ke negerimu dari tempat ini?” jawabannya sungguh bagaikan ledakan granat yang menggelegar di telingaku, benar-benar mencengangkan,‘ Aku siap dikuburkan di tempat ini,” katanya.

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...